sumber: Vinci Construction |
Baiklah. Terlalu banyak panjang lebar juga tidak begitu baik, yang nantinya akan membuat blog ini terlalu menye-menye dan kurang strong!!!
Pada tulisan kali ini saya hanya ingin berbagi sedikit khazanah pengetahuan teknik sipil yang saya peroleh dari beberapa bacaan yang saya baca terakhir kali. Sungguh, rekan-rekan sekalian bisa dengan mudah googling dan mencari materi terkait hal yang akan saya bahas ini. Kali ini saya akan menuliskan hal-hal yang tidak terlalu menguras tenaga seperti tulisan terakhir waktu lalu. Temanya adalah seputar organisasi proyek konstruksi. Mudah sekali bukan? Hahahaha.
Ya, pertama kali kita perlu membedah apa yang dimaksud proyek konstruksi lalu organisasi yang dimaksud didalamnya.
Secara sederhana proyek konstruksi terdiri dari kata proyek dan konstruksi. Kita tahu, proyek tidak hanya bergandengan atau berkaitan dengan konstruksi. Proyek ada berbagai macam. Mulai dari hal sederhana seperti proyek tugas besar maupun tugas akhir perkuliahan. Apa yang selalu melekat dalam proyek adalah tujuan, target atau capaian yang ingin kita raih dalam proyek tersebut. Seperti misalnya proyek tugas akhir, yakni tujuan akhirnya adalah pendadaran dan lulus.
Maka dari itu proyek selalu dibatasi oleh waktu. Artinya ada awal yakni kapan kita memulai dan akhir yakni kapan proyek tersebut harus selesai. Dengan begitu setiap proyek pastinya harus memiliki penjadwalan yang baik untuk mencapai tujuan akhir dari pada proyek tersebut. Seperti halnya penelitian atau tugas akhir, kita perlu memetakan proses-proses untuk mencapai tujuan itu mulai dari riset awal, menentukan topik, riset lagi, menentukan metodologi peneltiian, batasan teori, serta mulai penelitian sampai jadi suatu laporan penelitian atau tugas akhir tersebut.
Secara teoritis, mengutip dari buku Manajemen Konstruksi karya Widiasanti & Lenggogeni, proyek adalah suatu kegiatan sementara yang memiliki tujuan dan sasaran yang jelas, berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu.
Beberapa ciri-ciri proyek adalah sebagai berikut:
- memiliki tujuan dan sasaran berupa suatu produk akhir
- bersifat sementara, telah jelas titik awal mulai dan selesai
- biaya waktu dan mutu dalam pencapaian tujuan dan sasaran tersebut telah ditentukan
- jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung menyebabkan proyek memiliki sifat nonrepetitif, atau tidak berulang.
Dengan prinsip yang sama, apa yang dimaksud dengan proyek konstruksi adalah proyek yang berkaitan dengan dunia konstruksi seperti membangun rumah, jalan, bandara, bendungan, jembatan dan infrastruktur lainnya, dimana proses pembangunan tersebut ada awal dan akhir, yang otomatis dibatasi oleh waktu.
Lawan kata dari proyek adalah operasi. Operasi umumnya terus berlangsung tanpa ada akhir. Seperti misalnya pengoperasian jalan tol, atau kereta api, atau operasi dalam produksi barang-barang yang mempunyai siklus tiada henti.
Sedangkan organisasi adalah pengaturan kegiatan-kegiatan dari beberapa individu dibawah suatu kordinasi yang berfungsi untuk pencapai satu tujuan. Setiap organisasi pasti memiliki pengaturan terkait orang-orang yang berada didalamnya dan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.
Menurut Barrie dkk 1995, dalam buku Manajemen Konstruksi karya Widiasanti & Lenggogeni, organisasi proyek konstruksi dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis yakni:
Organisasi Tradisional
Struktur organisasi ini dibaca sebagai berikut. Owner atau pemilik mempekerjakan atau menyewa konsultan untuk design bangunan serta spesifikasi proyeknya. Pemilik juga menggunakan jasa kontraktor sebagai pelaksana pembangunan. Kontraktor utama dapat mempekerjakan subkontraktor yang berada dibawahnya guna mengerjakan pekerjaan spesifik seperti misalnya khusus pekerjaan pondasi atau basement dan lain sebagainya
sumber: Manajemen Konstruksi (Widiasanti & lenggogani, 2013) |
Struktur organisasi ini berlaku dimana pelaksana pembangunan dan konsultannya atau perencanaanya adalah selaku owner atau pemilik proyek juga. Tugas pemilik yakni sebagai designer dan kontraktor. Dalam hal ini pemilik juga dapat memperkerjakan subkontraktor guna pekerjaan spesifik. Umumnya organisasi proyek seperti ini dapat dimasakan dengan proyek-proyek swakelola.
Organisasi Proyek Putar Kunci (Turnkey project)
Organisasi Manajemen Konstruksi
Dalam organisasi ini, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan proyek dilakukan oleh satu perusahaan. Artinya owner menggunakan jasa satu perusahaan yang bisa mendesain serta melaksanakan pembangunan proyek tersebut.
sumber: Manajemen Konstruksi (Widiasanti & lenggogani, 2013) |
Organisasi Manajemen Konstruksi
Dalam organisasi ini pemilik mempercayakan proses pembangunan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi, namun masih tetap dikontrol. berbeda dengan turnkey yang pemilik tinggal tahu jadi. Konsultan manajemen konstruksi disini merupakan tangan kanan dari pemilik. Perencana dan kontraktor bertanggung jawab kepada konsultan manajemen konstruksi. Manajemen konstruksi disini juga bertindak sebagai pengawas proyek mulai dari saat perencanaan hingga pelaksanaan.
sumber: Manajemen Konstruksi (Widiasanti & lenggogani, 2013) |
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny