Catatan & Puisi

Brandangersundet bridge, Norway (sumber: Skanska Construction)


Baiklah. Setelah sekian hari dari tulisan terakhir yang kurang mendalam tersebut, saya kembali meregangkan jari-jemari tuk menulis sesuatu yang tidak juga mendalam. Proses menulis “ketekniksipilan” ini cuma ingin menguji kembali pengetahuan dan ingatan saya terkait materi-materi dasar yang telah tuntas dipelajari dibangku perkuliahan strata 1 kemarin.

Baiklah tanpa berpanjang lebar, tulisan terakhir telah sedikit masuk membahas Network Planning Technique yang ternyata adalah satu group dalam keilmuan Operation Technique Research (OTR). Pada kesempatan ini saya hanya sedikit masuk lagi kedalam, tuk membahas salah satu teknik penggambaran diagram network planning yakni dengan metode aktifitas/kegiatan pada anak panah atau Activity on Arrow atau kerap juga disebut Arrow Diagram Method.

Hal mendasar dari AoA atau ADM ini adalah meletakkan kegiatan/aktifitas dalam anak panah, sedagkan untuk peristiwa/event/kejadian diletakkan pada lingkaran atau biasa disebut dengan node. Node pada bagian awal atau ekor anak panah disebut node I, sedangkan pada akhir atau kepala anak panah disebut node J.

Pada titik ini mungkin kita dapat bingung perbedaan antara activity dan event/peristiwa/node. Dalam buku Manajemen Konstruksi karya Dewiasanti & Lenggogani menjelaskan bahwa aktivitas adalah sebuah kegiatan yang merupakan bagian dari proyek. Sedangkan event adalah titik signifikan selama waktu proyek. Sebuah event bisa saja merupakan waktu yang mana suatu aktivitas diselesaikan atau waktu yang mana aktivitas seluruhnya selesai..

Jadi bisa disimpulkan jika node/event adalah tanda aktivitas sebelumnya, yang digambarkan dalam anak panah telah selesai, yakni node J. Karena metode ini menghubungkan setiap kegiatan, maka node J dari kegiatan sebelumnya akan menjadi node I pada kegiatan berikutnya. 

Sebagai tambahan karena priyek didefinisikan sebagai suuatu kegiatan yang ada  awal dan akhir, maka node-I dibutuhkan di awal dan node J diubutukan di akhir. Akhirnya dari hal itu kita bisa membuat jaringan kerja dari masing-masing kegiatan, dari awal sampai akhir atau proyek dinyatakan finish/selesai.

Berikut contoh sederhana penggambaran node I-J pada satu aktivitas/kegiatan

Node I-J dalam satu aktivitas (sumber: Widiasanti & Lenggogani)

Beberapa contoh lain sebagai penggambaran metode ADM adalah sebagai berikut

Contoh sederhana ADM/AOA (sumber: Widiasanti & Lenggogani)

Dalam gambar 1, ADM haruslah dilengkapi dengan deskripsi tambahan seperti nama kegiatan (pada anak panah) yang umumnya diwakilkan dengan huruf abjad atau angka. Penyertaan durasi pekerjaan masing-masing kegiatan pada anak panah juga wajib, untuk memberikan deskripsi yang jelas. 

Dalam gambar 2 diberikan tabel kegiatan/aktivitas dan tabel prior activity. Prior activity menjelaskan kegiatan mana yang sebelumnya perlu dilakukan sebelum kegiatan pada aktivitas itu dikerjakan. misalnya pada contoh 2, kegiatan B dan C dimulai ketika kegiatan A telah selesai.

Dalam kaitan dengan dunia konstruksi, urut-urutan kegiatan ditentukan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman bidang manajerial yakni manajer proyek dan staff dibidiang penjadwalan & cost control nya. Begitu juga dengan durasi, perhitungan durasi masing-masing kegiatan membutuhkan analisa yang lebih dalam lagi yakni analisa volume pekerjaan, alat dan tenaga kerja. Dari analisa itu bisa diperoleh gambaran durasi suatu pekerjaan. 

1 komentar:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.