Catatan & Puisi

Holtekamp Bridge, Jayapura  (sumber: Times Indonesia)


Baiklah pada tulisan sebelumya sudah sedikit membahas salah satu metode penggambaran dalam Network Planning yakni AoA/ADM. Maka selanjutnya, dalam tulisan kali ini, akan sedikit lebih masuk lagi membahas istilah-istilah yang perlu dipahamid dalam NPT (yang juga otomatis dalam AoA dan metode lainnya) guna mendapatkan gambaran teknis yang jelas terkait penggunaan NPT.

Salah satu keunggulan dari NPT beserta metode AoA dan AoN didalamnya adalah kita bisa menghitung atau menggambarkan jalur kritis, yang mana bisa dibilang jalur kritis ini adalah ruh dalam network planning.

Apa itu jalur kritis? Jalur kritis menurut Soeharto:1995 dalam buku Manejemn Konstruksi karya Widiasanti & Lenggogani adalah jalur yang memiliki rangkaian komponen-komponen kegiatan, dengan total jumlah waktu terlama dan menunjukkan kurun waktu penyelesaian proyek yang tercepat. Jadi, jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis, dimulai dari kegiatan pertama sampai akhir

Pentingnya jalur kritis ini kita ketahui adalah karena dalam kegiatan-kegiatan yang masuk dalam jalur kritis akan berpengaruh terhadap keseluruhan jadwal proyek. Artinya bila salah satu kegiatan dalam jalur kritis tidak tepat waktu, maka proyek tersebut sudah dipastikan akan molor dan bertambah waktunya. Jalur kritis mewakili keseluruhan durasi dari proyek yang kita rencanakan.

Maka bisa dipastikan, sebagai pelaksana proyek konstruksi atau kontraktor, kegiatan-kegiatan pada jalur kritis ini harus dikawal & dikontrol dengan cakap dan seksama agar jadwal yang sudah direncanakan bisa ditepati. Diluar itu jika memang kegiatan pada jalur kritis ini terlambat, sebenarnya masih besar peluang untuk membawa progress proyek kembali ke track atau jalurnya sehingga masih sesuai dengan tenggat waktu yang disepakati, yakni dengan percepatan atau crashing program. Hal ini akan dibicarakan lebih dalam dilain waktu.

Dalam upaya mencari jalur kritis dalam network planning maka kita perlu mengenal istilah-istilah sebagai berikut yakni:

-Early Start (ES): waktu paling awal sebuah kegiatan dapat dimulai setelah kegiatan sebelumnya selesai.

-Late Start (LS) : waktu paling akhir sebuah kegiatan dapat dimulai tanpa memperlambat penyelesaian jadwal proyek

- Early Finish (EF) : waktu paling awal sebuah kegiatan dapat diselesaikan jika dimulai pada waktu paling awalnya (ES) sesuai dengan durasinya

- Late Finish (LF) : waktu paling akhir sebuah kegiatan dapat diselesaikan tanpa memperlambat penyelesaian proyek

Gambar diagram berikut menempatkan istilah-istilah yang baru saja dijelaskan, khusus pada metode AoA.

sumber: Widiasanti & Lenggogani

Untuk mencari jalur kritis dari kegiatan-kegiatan yang sudah kita deskripsikan dan disertakan masing-masing durasinya maka dibutuhkan perhitungan yang dikenal dengan perhitungan maju dan perhitungan mundur. Jika hanya menghitung salah satunya, kita tidak akan memperoleh jalur kritis yang kita inginkan. 

Tanpa contoh, kita akan sulit untuk mencernai maksud daripada perhitungan maju dan mundur ini. Maka akan disertakan contoh perhitungan dan penggambaran jalur kritis melalu metode AoA dibawah ini. 

Anggaplah kita sudah menentukan kegiatan-kegiatan beserta durasi dan prior activity nya dalam sebuah tabel.

KegiatanDurasi (hari)Prior Activity
A3-
B3A
C5A
D4B
E6C
F4D, E

Setelah memproleh tabel tersebut, tentu kita perlu menggambar diagram kerjanya. Gambar Diagram kerja dari proyek tersebut  menggunakan metode AoA adalah sebagai berikut:


Setelah menggambarkan diagram secara utuh, maka kita perlu memasukkan deksripsi-deskripsi didalamnya, dalam perhitungan maju kita mengisi terlebih dahulu ES dan EF nya yang akan digambarkan sebagai berikut

sumber: Widiasanti & Lenggogani

dalam perhitungan maju, untuk menentukan EF dari sebuah kegiatan digunakan rumus:

EF = ES + D

Misalnya pada contoh node 2, ES adalah 0 karena merupakan kegiatan awal, ditambah durasi dari kegiatan A yakni selama 3 hari. Maka diperoleh EF pada node 2 sebesar 3 hari. Karena metode diagram AoA mengharuskan node sebelumnya menjadi node awal pada kegiatan selanjutnya (ingat metode I-J) maka node 2 menjadi I dan node 3 menjadi J, serta node 4 menjadi node J pada kedua node diantaranya. Pada node 3 durasi kegiatan B adalah 3 maka dengan rumus didapatkan EF pada node 3 sebesar 6 begitu juga dengan node 4, memperoleh EF sebesar 8 karena kegiatan C berdurasi 5 hari. 

Pada pertemuan 2 anak panah seperti pada kegiatan D dan E, maka EF yang digunakan pada node 5 dipakai nilai atau jumlah yang terbesar dari perhitungan EF antara  Node 3-5 dan Node 4-5. Maka dari penjumlahan tersebut digunakan nilai EF sebesar 14. 

Sehingga selanjutnya diperoleh pada node 6 total durasi dari kegiatan/proyek yakni sebesar 19 hari.

Selanjutnya kita perlu melakukan perhitungan mundur, sehingga diperoleh perhitungan mundur sebagai berikut:

Sumber: Widiasanti & Lenggogani
Perhitungan mundur diperuntukan untuk mencari LS dari setiap kegiatan. Hitungan mundur dimulai dari node paling akhir kegiatan yakni dalam contoh ini adalah node 6. cara mencari LS adalah dengan menggunakan rumus

LS = LF-D

Sehingga pada node 5 diperoleh LS sebesar 14, karena LF pada node 6 (19 hari) dikurangi durasi kegiatan F (5  hari) begitu selanjutnya. Pada pertemuan 2 anak panah, berbeda dengan perhitungan majut, maka pada perhitungan mundur digunakan LS yang terkecil. Misalnya pada Node 3-2 dan Node 4-2, digunakan LS terkecil yakni 3 hari.

Dari perhitungan maju dan mundur tadi maka akan diperoleh jalur kritis. Jalur kritis tersebut dapat diketahui ketika kita menghitung Total Float dari masing-masing kegiatan. Jalur kritis merupakan kegiatan-kegiatan dengan Total Float sama dengan 0. 

Total float sendiri dihitung dengan rumus

TF = LF - EF atau LS-ES

Misalnya pada Node 6

TF = LF-EF = 19-19 = 0


Pada node 3

TF = LF-EF = LS-ES =  10-6 = 4

dan selanjutnya

Dari perhitungan tersebut maka dapat diperoleh jalur kritis yakni pada kegiatan dengan TF=0 yakni, 
A-C-E-F.

Dalam perhitungan mencari jalur kritis ini, TF daripada Node paling awal dan node paling akhir haruslah 0. Jika tidak maka dipastikan ada kesalahan dalam perhitungan maju/mundur anda.

Maka kegiatan A-C-E-F harus dipastikan tepat waktu, jika tidak durasi total proyek akan lebih dari yang kita rencanakan. 

1 komentar:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.