Catatan & Puisi

Vrmoth


gambar: Kidnesia.com

Siang itu Lily bergegas pulang kerumahnya. Ia membawa sepotong roti untuk Bibi Anne. Sayangnya, Bibi Anne tidak ada dirumah. "Mungkin Bibi Anne sedang pergi ke kota sebelah, mencari pernak-pernik rumah," pikir Lily. Kemudian ia mengemas barang-barang yang dibutuhkannya. Beberapa setelan baju, celana, topi, dan sedikit obat-obatan. Tak lupa pula ia membawa teropong yang diwariskan oleh ayahnya.

Keluarga Lily merupakan keluarga yang biasa-biasa saja. Tidak kaya, tidak juga miskin. Ayah Lily, sebelum meninggal karena sakit keras, adalah seorang marinir pangkat Letnan. Saat mengambil teropong itu, seolah-olah kenangan Lily tentang ayahnya menjadi nyata. Lily memang sering sekali bermain dengan ayahnya dan sering juga diajak ayahnya jalan-jalan sore ke bukit Vrmoth. Bukit Vrmoth sendiri adalah sebuah bukit tepat dibelakang rumah Lily.

Diatas bukit itu Lily dan ayahnya biasanya bermain layang-layang dan melihat-lihat pemandangan pantai Khismr dari sana. "Bukankah pemandangan disini bagus Ly?," kenang Lily ketika ayahnya pertama kali mengajaknya ke Vrmoth.

"Ah biasa saja yah, cuma ada laut, burung berterbangan, sebuah mercusuar, apa yang perlu dilihat?," jawab Lily dengan raut muka yang datar.

"Ini yang namanya relaksasi Ly, manusia butuh waktu juga untuk menikmati angin sejuk, langit dan laut yang seolah tak ada batasnya, apakah kita harus membeli layang-layang?

"Ah, tidak usah yah, kita balik membeli layang-layang saja pasti sudah bertemu dengan malam!"

"Oh iya juga, mungkin hari ini kita dudukk saja dan melihat pemandangan itu"

Tok tok tok. Apa yang dipikirkan Lily tentang Bukit Vrmoth dan ayahnya kemudian diusik dengan bunyi ketokan pintu. "Lily, Lily," teriak Captain Hums, "Kita harus segera pergi, kumpulkan barang-barang penting secukupnya, beberapa jam lagi sepertinya badai akan datang, kita harus pergi ke pulau sebelah untuk memperbaiki alat navigasiku,"

"Oh, captain, tunggu sebentar," saut Lily. "Aku harus memberi makan Cup, ia kucing bibi Anne dan dari tadi ia mengeong terus".


0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.