(http://www.torange-es.com/photo/28/13/ventana-antigua-llanura-1391421687_97.jpg) |
Seketika aku ingin kembali membaca tulisan-tulisanku yang pernah kubuat. Ternyata aku menemukan sebuh puisi yang entah aku sudah lupa baitnya seperti apa. Setelah membuka file puisi tersebut, seperti inilah bait puisi yang aku tulis hampir 2 tahun yang lalu itu:
Jogja Hari Ini
Sepertinya musim hujan di Jogja, sekitar bulan
November-Akhir desember telah berakhir.
Lama sudah Jogja tidak kulihat seperti
ini.
Di kamar ini, aku memandang keluar lewat jendela. Silau terasa.
Cahaya
matahari yang masuk ke kamar ini sangat terang, beda dengan hari-hari
sebelumnya.
Langit yang kulihat sangat biru, biru asli tanpa ada perpaduan yang
lain.
Hanya sedikit awan yang
menggantung dilangit itu.
Tiap menit, pencahayaan kamar ini berubah.
Pantulan cahaya
dari jendela kayu itu penyebabnya.
Hembusan angin semakin membuat pencahayaan
itu berubah-ubah.
Pasalnya, jendela kayu itu mengikuti irama hembusan angin di
luar,
Sehingga membuatnya bergerak kesana-kesini.
Kawan, ketika melihat puisi ini, aku sedikit tertawa kecil. Aneh rasanya jika mengingat kembali proses pembuatan bait-per-bait puisi tersebut. Waktu itu aku masih mengontrak. Tepatnya pada saat senja, pemikiran sok puitisku keluar. Bimsalabim, jadilah. Dengan bekal sastra yang minim dan dengan sok-sok'an mendeskripsi latar tempat, aku akhirnya selesai menulis puisi tersebut.
Aku tidak ingin menambahnya kembali. Biarlah puisi itu seperti begitu saja. Dari situ pula aku bisa sedikit kembali ke masa lalu dan mengingat-ingat. Toh nantinya aku bisa melihat proses pendewasaanku kelak. Mungkin nanti.
0 komentar:
Posting Komentar