Catatan & Puisi

Begini-Begini Saja

klik gambar untuk sumber


Tidak ada yang perlu dibanggakan dari alumni yang jabatannya mentereng. Jabatan setinggi langit pun tidak ada gunanya ketika Indonesia masih begini-begini saja. Dalam FGD Alumni, setidaknya saya sedikit mendapatkan gambaran, bahwa pemikiran elit, sungguh terlalu menggeneralisir keadaan. sehingga, yang perlu UII lakukan adalah pengawalan terhadapan kebijakan pemerintahan-dimana di ring kekuasaan itu, sedikit banyak alumni yang mendudukinya.

Wacana membangun sebuah konsepsi "UII untuk Indonesia" atau "UII sebagai laboratorium kepemimpinan" sungguhlah enak didengar di telinga. Saya harapkan itu semua bisa benar-benar diwujudkan.

Tapi, ketika melihat rektor, saya sedikit kasihan. Tadi, pas FGD, ia hanya diam-diam saja. Entah memikirkan bagaimana merealisasikan semua saran alumni yang bisa dibilang sungguh berat itu atau, entahlah. Sebagai seorang yang berlatar belakang teknik. saya kurang tahu apakah pak rektor bisa mencerna diskusi-diskusi itu. Mudah-mudahan bisa.

Yang sangat disayangkan dari diskusi itu adalah tidak diundangnya lembaga kemahasiswaan, Aneh saja, berbicara soal UII tanpa ada pandangan dari mahasiswa, si aktor yang secara tidak langsung mungkin sempat disinggung. Para alumni seolah-olah, sudah dari pikirannya, menempatkan mahaiswa sebagai objek akan diskusinya. Mereka tidak tahu bahwa dunia aktivisme kampus saat ini sudah berada pada:Kemerosotan intelektual.

Seharunsya ada beberapa mahasiswa yang diundang, dimana saran-saran dari mahasiswa-melalui lembaga kemahasiswaan- bisa diakomodir. Saya tidak tahu ada apa dengan semua ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.