Catatan & Puisi

Idealisme

gambar klik disini


Tulisan ini bukan mengenai filsafat idealisme Plato, Hegel ataupun filsuf-filsuf lain yang memandang dunia ini sebagai ide.Idealisme yang dimaksud adalah idealisme yang sering kita gunakan sehari-hari. Suatu bentuk konsistensi atawa prinsip maupun keyakinan (faith) yang akan terus kita pertahankan. Simpelnya begini, misalnya idealisme aktivis mahasiswa. 

Seperti yang kita ketahui, aktivis mahasiswa selalu memperjuangkan keadilan bagi dirinya dan bagi rakyat. Mereka mempunyai semangat jiwa yang sangat tinggi untuk melawan penindasan. Singkatnya, mereka mempunyai "idealisme." 

Pada kasus aktivis mahasiswa, idealisme mereka dipertanyakan ketika kelak mereka lulus dan menjadi sarjana ataupun setelah tidak menjabat disuatu organisasi kemahasiswaan. Aku sempat ngobrol dengan seseorang, lupa siapa namanya. Dia menjelaskan bahwa mempertahankan idealisme itu susah. Apalagi mereka yang sudah sarjana dan sudah mendapatkan banyak uang dari hasil kerjanya. Uang, wanita, dan pekerjaan bisa membuat idealisme luntur. Dia juga menceritakan bahwa aktivis itu jauh dari kemewahan duniawi. Menjadi aktivis itu sama saja untuk menjadi miskin. Ah, apalah arti kekayaan itu. Apalah arti kesuksesan itu. Apalah arti kaya uang tapi tidak kaya rasa kemanusiaan.

Aku jadi bertanya-tanya, apakah idealismeku saat menjadi mahasiswa ini bisa dipertahankan? ketika aku lulus nanti? Atau seperti apa?

Pertanyaan itu terus menghantuiku. Aku bingung apakah nantinya aku akan kerja sesuai disiplin ilmuku atau tidak? Apakah kerja di perusahaan kontraktor atau tidak? Apakah menjadi dosen? ah enggak mungkin jadi dosen, IPK saja pas-pasan.

Ketika aku merenung dan sendiri, selain masalah organisasi masalah masa depanku juga kupirkan. Mana ada manusia yang tidak memikirkan masa depannya, apalagi mahasiswa. Aku kerap kali bingung dengan masa depanku. Kadang aku berpikiran untuk jadi aktivis kemanusiaan. Kadang juga aku ingin menjadi wartawan. Kadang juga aku ingin membuat suatu LSM yang bergerak dibidang transportasi. Ah banyak betul keinginan.

Aku juga kadang berpikiran untuk ikut di partai politik. Siapa tahu bisa jadi presiden nantinya. Hahaha. Yang jelas, aku harus mempertahankan idealismeku saat ini sampai di akhir hayat nanti. Mau tak mau, ini masalah tanggung jawab moral sebagai aktivis mahasiswa dan juga tanggung jawab moral sebagai manusia. Hal ini yang memang sulit, tapi sebagai manusia, kita harus memanusiakan manusia lain. Dan, ada banyak jalan menuju kesana. 

2 komentar:

  1. Sebenarnya aku mau komen, tapi OOT.. :P

    Kita pernah ngga sengaja ketemu loh di UII, waktu Febri mau bayar uang remedi. Wkwkwk.. Kapan kopdarannya nih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh cewek itu kamu yah. haha.. maaf ya..ak buru2 banget kemarin...hahaha

      Hapus

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.