Catatan & Puisi

Embun

Gambar klik disini

Aku terlalu serius menanggapi keadaan
Begitu temanku menilai
Embun pagi di lumbung padi mengatakan
"Sudahkah kau memperhatikan Aku di ladang jerami ini?"

Ia kesal menunggu hangat mentari
Ia ingin menghilangkan diri dengan cara evaporasi
Bentuknya tak jadi urusan beralih
Ia saat ini menunggu halimun terhisap oleh matahari

"Kenapa kau tidak beranjak dari kursi tua itu,"  ucapnya
Aku bilang bahwa aku masih mengharap datangnya hujan
"Hujan?"
Ia,"Hujan di pagi di musim kemarau ini sungguh teduh"

Hangat mentari tak juga terasa kebumi
Ia jauh diatas sana
Mungkingkah ia menjawab doaku
Doa dimana Ibun menjadi kawan sampai ku mati ?

2 komentar:

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.