Catatan & Puisi

21.22

Kala hanya suara kipas didekat meja itu yang berbunyi, aku mendengarkan sunyi lain, yang bergerak kesana-sini mondar-mandir menginginkan kebebasan. Ia ingin memberontak melawan kemapanan.

Tapi pemberontakan yang dia inginkan itu tak juga kunjung dimulai. Rekan-rekannya semakin menunjukkan watak seorang bajingan, beralih menjadi mapan, dengan hidup yang tak mau susah. "Anjiang!" Katanya

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.