Rerintikan hujan yang membaui jalan itu...
Membawa kesukacitaan
Sementara tangis mulai beku
Di kiri kanan ku sebatang cigarette dibakar
Asapnya memabukan, sementara tangis mulai membeku
Aku teringat dahulu... ah dahulu
Dan pancaran sinar dari langit berkedap-kedip
Dimalam ketika tangis mulai mencair kembali
Ketika aku mengingat-ingat, dahulu
Tempo kita masih sering bergurau
Di malam ketika tangis mulai membasahi segenap wajahku
Kini kau tidak lagi tampil dengan penutup kepala berwarna cerah itu
Karena kau memang tak pernah tampil lagi
Di selasar di pertengahan September, di rerintikan hujan yang membaui...
Penyesalan...
0 komentar:
Posting Komentar