Catatan & Puisi

Istana


Kastil (gambar klik disini)

Ada sesuatu yang jauh dari sini. Kali ini aku seakan berada di Istana yang jauh dari kepahitan. 
Aku seperti Sidharta Gautama muda yang tidak diperbolehkan ayahnya untuk melihat kepahitan, kematian, kemiskinan diluar Istananya. 
Ayahnya rela membuatkan istana yang megah untuknya. 
Aku sekarang berada di istana itu. 
Tapi mungkin hanya sementara.

Aku ingin mendengar lantunan lagu yang tak kukenali bahasanya,
 sehingga aku bisa keluar dari istana ini,
layaknya Sang Buddha mendapatkan petunjuk yang pertama kali.
 Ah, ini terlalu ideal, bukan realitas. 
Aku ingin melihat kepahitan, kematian, dan kemiskinan itu dari dekat.
 Agar aku punya pandangan lain tentang dunia. 
Dunia yang sempit di istana ini sangat membosankan.

Belajar melihat dunia adalah tantangan. 
Banyak ras manusia di dunia ini yang perlu diketahui. 
Tidak hanya alam saja yang perlu dikunjungi. 
Melihat masyarakat yang majemuk dan budaya yang berbeda-beda akan sangat menakjubkan pastinya. 

Bumi manusia ini memang memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sukar untuk dijawab. 
Hanya bisa ditelisik dengan mendekati objek yang ditanyakan. 
Ah, perasaan melankolia ini sungguh absurd. 
Membayangkan dunia dan manusianya. 
Apalagi Buddha yang hanya kuketahui lewat film Little Buddha

1 komentar:

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.